KURIKULUM khusus kesehatan remaja di SMP, SMA, dan kampus hingga saat ini belum ada. Dokter Boy Zaghlul Zaini mengatakan perlu adanya terobosan dari stakeholder untuk memberikan perhatian khusus bagi remaja.
Jangan sampai ketika baru ada kejadian atau musibah mengenai kesehatan remaja baru semua pihak panik dan saling menyalahkan. Pencegahan melalui pendidikan perlu dilakukan oleh tenaga pengajar kepada siswa-siswinya. Hal tersebut dilakukan agar para remaja tidak terjerumus kepada kegiatan negatif.
“Kurikulum khusus pendidikan seks itu bagus untuk para pelajar remaja. Kita semua harus melakukan pendidikan dan pencegahan,” kata Boy, Jumat (11/1).
Ia juga mengatakan kesehatan reproduksi, perilaku hidup bersih, dan sehat harus diberikan kepada anak muda. Ia berpesan bahwa remaja memiliki masa depan dan cita-cita.
Informasi Tepat
Oleh sebab itu, harus punya tanggung jawab untuk dirinya. Para stakeholder harus memberikan informasi yang benar dan tepat jangan sampai anak muda tersesat dijalan yang tidak benar.
“Berilah pemahaman yang benar terkait kesehatan reproduksi. Guru harus siap memberikan penjelasan itu. Guru BP juga jangan sekadar jadi polisi sekolah, tetapi harus memberikan pencegahan dan pendampingan,” kata dia.
Ia mengatakan kesehatan reproduksi perempuan jangan hanya diterima oleh siswa jurusan IPA atau kedokteran. Namun, semua pelajar harus mendapatkannya. “Masukkan pendidikan kesehatan kepada semua anak muda,” ujarnya. (TRI/S2)
Discussion about this post